Sabtu, 28 September 2019


BAB 1

Akuntansi Biaya dan Pengertian Biaya

            Akuntansi secara garis beras dapat dibagi menjadi dua tipe akun yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan memberikan informasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak luar, sedangkan akuntansi manajemen memberikan informasi dalam memenuhi kebutuhan para manajer dari berbagai organisasi. Akuntansi Keuangan dan akuntansi manajemen memiliki persamaan yaitu  mengelolah informasi untuk menghasilkan informasi keuangan dan sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan. Perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen yaitu :
  1. Pemakai laporan akuntansi dan tujuan mereka
  2. Lingkup informasi
  3. Fokus informasi
  4. Rentang waktu
  5. Kriteria bagi informasi waktu
  6. Disiplin sumber
  7. Isi laporan
  8. Sifat informasi

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya untuk memenuhi berbagai macam tujuan. Untuk tujuan penentuan kos produksi, akuntansi biaya menyajikan biaya yang telah terjadi dimasa yang lalu. Dalam tujuan pengendalian biaya, akuntasi biaya menyajikan informasi biaya memperperkirakan akan terjadi dengan biaya yang sesungguhnya terjadi, kemudian menyajikan sebuah analisis terhadap penyimpangannya. Dalam tujuan pengambilan keputusan khusus, akuntansi biaya menyajikan biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil, dan biaya yang relevan digunakan  pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan biaya di masa yang akan datang.

Akuntansi biaya berperan sebagai bagian dari akuntansi keuangan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus memenuhi karakteristik. Akuntansi biaya dapat berperan sebagai bagian dari akuntansi manajemen dimana akuntansi biaya harus memenuhi karakteristik akuntansi manajemen. Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu: penentuan kos produk, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus.

Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang terjadi untuk tujuan tertentu. Tidak semua pengorbanan sumber ekonomi disebut dengan istilah biaya. Istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan pengorbanan sumber ekonomi, baik yang telah terjadi maupun secara potensial akan terjadi adalah kos dan rugi. Akuntasi biaya berfungsi untuk mengukur pengorbanan nilai masukan tersebut guna menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya adalah untuk mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha.

Akuntansi biaya dapat diterapkan dalam perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan pokoknya mengolah bahan baku menjadi produk jadi dan memasarkan hasil produksinya. Ada tiga fungsi pokok dalam organisasi perusahaan manufaktur: fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi umum. Bagian yang dibentuk untuk melaksanakan fungsi produksi dibagi menjadi dua kelompok: bagian yang mengolah secara langsung bahan baku menjadi produk jadi, bagian yang membantu menyediakan jasa untuk memperlancar proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Kelompok pertama disebut departemen produksi dan kelompok kedua disebut departemen pembantu(jasa).

Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam kelompok biaya sesuai dengan kebutuhan pemakai. Pengelompokan biaya paling sederhana dan paling mendasar, yang sering dilakukan oleh setiap perusahaan yaitu pengelompokan biaya menurut objek pengeluaran. Biaya dapat dikelompokkan menurut fungsi pokok dalam perusahaan, menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, dan menurut jangka waktu manfaatnya.

Secara garis besar proses pengolahan produk dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: produksi berdasarkan pesanan dan produksi berdasarkan massa. Perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan mengumpulkan biaya produksi dengan metode kos pesanan. Perusahaan yang proses produksinya berupa produksi masa mengumpulkan biaya produksinya dengan metode kos proses. Metode penentuan kos produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam kos produksi. Memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam kos produksi, terdapat dua pendekatan yaitu Pertama , Full Costing adalah Metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. Kedua, Variable Costing adalah Metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku pada variable kedalam kos produks tersebut. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,biaya    overhead pabrik variable.

Laporan laba rugi digunakan untuk menyajikan pendapatan dan pengorbanan dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan. Karena kegiatan perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang, maka jenis pengorbanan untuk memperoleh pendapatan dikedua jenis perusahaan tersebut juga berbeda.




Selasa, 11 Juni 2019

Neraca Pembayaran



Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran adalah catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana antara suatu negara dengan negara lain. Neraca pembayaran terbagi menjadi dua bagian yaitu neraca berjalan dan neraca modal. Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi yaitu ekspor dan impor barang tampak, ekspor dan impor jasa atau barang tidak tampak, pembayaran pindahan neto ke luar negeri. Neraca modal meliputi aliran modal jangka panjang dan aliran modal di keuangan swasta. Neraca pembayaran akan selalu seimbang dimana aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk dalam suatu negara. (Sadono Sukirno , 2004:390)

Neraca pembayaran disusun untuk memberitahukan kepada pemerintah dan siapa saja yang membutuhkan keterangan mengenai posisi keuangan internasional dari negara bersangkutan secara keseluruhan. Data ini sangat dibutuhkan bagi penyusunan kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan. Bagi perusahan swasta, data neraca perdagangan itu penting untuk menyusun perencanaan dan strategi bisnis. Pemerintah suatu negara juga meminta rincian informasi serta data neraca pembayaran dari negara lain. Informasi  dari data tersebut sangat dibutuhkan oleh kalangan perbankan, perusahaan-perusahaan multinasional secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan perdagangan dan keuangan. (Michael P Todaro , 2000:103)

Beberapa prinsip penting dalam neraca pembayaran yaitu pertama, sistem pencatatan yang dilakukan atas double entry system dimana setiap transaksi yang terjadi akan berpasangan dengan menggunakan tanda yang berlawanan. Kedua, transaksi barang dan jasa dicatat dalam neraca transaksi berjalan dan transaksi modal. Ketiga, penduduk negara lain seperti pekerja migran, diplomat serta tentara asing dianggap sebagai orang asing. Berbeda dengan perusahaan multinasional yang beroperasi dalam jangka waktu cukup panjang dianggap bukan orang asing. Keempat, penilaian transaksi berdasarkan harga pasar dan nilai tukar yang terjadi pada saat itu. (Maddamereng A. Panennungnii dan Novia Xu, 2017:52)

Menurut Fx Sugiono (2002:6), tujuan penyusunan neraca pembayaran ada beberapa hal yaitu pertama, mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian dalam  suatu negara. Kedua, mengetahui aliran sumber daya antar negara. Ketiga, mengetahui apa saja permasalahan utang luar negeri dalam suatu negara. Keempat, dipergunakan untuk sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa. Neraca pembayaran dapat menjadi timpang apabila ada kesenjangan antara perolehan dari ekspor dalam melakukan pembayaran impor. Apabila impor lebih besar maka devisa akan menurun dan nilai tukar mata uang lokal akan jatuh. Sedangkan apabila ekspor terlalu besar maka nilai mata uang asing akan menguat dan akan berdampak pada impor yang semakin naik sehingga menyebabkan jatuhnya industri yang berbasis bahan baku dalam negeri. (Rudriger Dorbusch dan Stanley Fischr, 1994:276)
          
Daftar Pustaka

Dornbusch, Rudriger dan Stanley  Fischr. 1994. Macroeconomics, Fifth Edition.  Singapore : McGraw-Hill, Inc.

Panennungi, M.A., dan Novia Xu. 2017. Perekonomian Indonesia dalam tujuh Neraca Makroekonomi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Persaja.Todaro, Michael P, , 2000.  Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga , Jakarta :  Erlangga.

Sugioyono, F.X. 2002. Neraca Pembayaran : Konsep, Metodologi dan Penerapan. Jakarta : PPSK Bank Indonesia.

Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo



Jumat, 24 Mei 2019

Otonomi Daerah untuk Pembangunan Ekonomi Daerah Muara Enim


Otonomi Daerah untuk Pembangunan Ekonomi Daerah Muara Enim

Menurut Sadono Sukirno (2004) Pembangunan Ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi tingkat pendapatan per kapita terus-menerus meningkat. Kemakmuran oleh suatu Negara ditentukan oleh fasiltas untuk mendapatkan suplai listrik dan air bersih, memperoleh fasilitas pendidikan dan taraf pendidikan telah tercapai, taraf kesehatan dan fasilitas pengobatan tersedia, taraf pengembangan infrastruktur telah di capai. Perbandingan tingkat kemakmuran di antara berbagai Negara, terutama di Negara maju maupun  Negara berkembang ada tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu Perbandingan secara global dimana perbedaan kemakmuran penduduk dunia telah digolongkan beberapa golongan pendapatan, Perbandingan pendapatan per kapita telah disesuaikan dengan perbedaan biaya hidup dengan menggunakan purchasing power parity. Menurut World Development Report untuk membedakan pendapatan perkapita berbagai Negara ada empat kategori yaitu low income economies, lower middle-income, upper middle income, high income coutries.
Menurut Masykur Wiratmo (1994) pembagunan ekonomi sering  menimbulkan suatu lonjakan jumlah penduduk. Pengaruh pertama pembangunan ekonomi di Indonesia sering  terjadi penurunan tingkat kematian karena ada perbaikan gizi, sanitasi, dan perawatan kesehatan dasar. Tingkat kelahiran tetap berada pada tingkat yang sama selama beberapa tahun. Hasil dari suatu lonjakan penduduk adalah dengan meningkatnya perbandingan jumlah penduduk muda dan tua. Lonjakan penduduk diakibatkan oleh pembangunan ekonomi meningkatkan kebutuhan pangan, perlindungan, perawatan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain, secara proporsional dapat menimbulkan perangkap produk.Pembangunan ekonomi menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai indikator pembangunan daerah untuk membangun dan memperkuat sektor-sektor di bidang ekonomi yang memanfaatkan sumber daya secara optimal.
Menurut Prof. Drs. H.A.W. Widjaja (1996) Otonomi Daerah adalah salah satu bentuk dari desentralisasi pemerintahan pada dasarnya ditunjukkan untuk memenuhi kepentingan bangsa secara menyeluruh. Sistem pemerintahan semula sentralisasi beralih menjadi desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintah kepada daerah otonom. Sekarang daerah bebas mengatur kepentingannya baik masalah keuangan maupun pengambilan keputusan, selama tidak melanggar Undang-Undang Dengan demikian, harapan bangkitnya perekonomian Kabupaten Muara Enim ikut serta mengimplementasikan kebijakan otonom tersebut. Sesuai dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Muara Enim maka perekonomian di daerah tersebut  didominasi oleh sektor pertanian. Dimana sektor pertanian memegang peranan penting bagi pembangunan perekonomian Kabupaten Muara Enim. Kabupaten Muara Enim merupakan daerah yang mempunyai beragam potensi, baik bersifat alami maupun buatan dan menjadi salah satu sumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Daftar pustaka
Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persaja.
Wiratmo, Masykur. 1994. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : Gunadarma.
Widjaja, H.A.W. 1998. Percontohan Otonomi Daerah di Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB)


Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB)

Menurut Sadono Sukirno (2004) Produk Domestik Bruto (PDB)  dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang diproduksi didalam Negara dalam satu tahun tertentu. Perekonomian di negara maju maupun di negara berkembang PDB tidak mempertimbangkan kebangsaan perusahaan atau warga negara yang menghasilkan barang atau jasa negara tersebut. Akan tetapi PDB dihitung berdasarkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh   warga negara yang berdomisili di negara tersebut, baik pribumi maupun warga negara asing. Sebaliknya, dalam PDB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan Negara lain untuk digunakan dalam Negara tersebut. Misalnya pendapatan warga Negara singapura yang bekerja di Indonesia dan keuntungan perusahaan multinasional Jepang di Indonesia tidak termasuk dalam Produk Domestik Bruto. Sebaliknya pendapatan pekerja Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri termasuk dalam Produk Domestik Bruto Indonesia.

Salah satu keuntungan dari PDB adalah menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu oleh negara dari tahun ke tahun. Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang telah dicapai dinilai dari prestasi dan kesuksesan Negara tersebut dalam mengendalikan ekonomi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perbandingan dapat juga dilakukan antara tingkat kesuksesan Negara itu dalam mengendalikan dan membangun perkenomiannya dibandingkan dengan Negara-negara lain. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi telah dicapai  perlu dihitung dalam Produk Domestik Bruto dalam suatu Negara yaitu PDB Rill. Perhitungan Produk Domestik Bruto di beberapa Negara telah dilakukan perhitungan PDB berdasarkan komponen harga tetap pada barang yang berlaku di tahun dasar.

Pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan orde baru sebelum krisis pada tahun 1997. Indonesia telah mengalami suatu proses pembangunan ekonomi yang meningkat, paling tidak pada tingkat makro. Dua di antaranya yang umum digunakan adalah tingkat Pendapatan Nasional  per kapita dan laju pertumbuhan PDB per tahun. Distribusi Produk Domestik Bruto (PDB) menurut sektor dasar harga berlaku menunjukan peranan dan perubahan. Struktur ekonomi dari tahun ke tahun dimana tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan mempunyai peranan sebesar 55,9%pada tahun 2006.


Perekonomian Indonesia


Perekonomian Indonesia
Menurut Dumairy (1996) Sistem Ekonomi adalah suatu sistem  yang mengatur serta menjalin hubungan antar manusia  dengan seperangkat kelembagaan dalam tatanan kehidupan. Sistem ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari prinsip-prinsip dasar pembentukan Republik Indonesia yang tercantum dalam Pancasila Dan Undang- undang dasar 1945. Sistem ekonomi Indonesia terdiri dari tiga bagian yaitu Sistem Ekonomi Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Campuran . Sistem Ekonomi  Kapitalis adalah  sistem dimana kekayaan produktif dimiliki secara pribadi dan produksi utamanya diperjual belikan. Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem yang di atur oleh Negara dimana  sistem ini merupakan tanggung jawab Negara atau pemerintah pusat. Sistem Ekonomi Campuran adalah sistem perekonomian yang menggabungkan lebih dari satu aspek dari sebuah sistem ekonomi.
Subjek            : Merah

Predikat         : Kuning

Objek              : Hijau

Hukum Ekonomi

Hukum Ekonomi Menurut Rochmat Soemitro hukum ekonomi adalah sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh pemerintah atau pengu...