Selasa, 11 Juni 2019

Neraca Pembayaran



Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran adalah catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana antara suatu negara dengan negara lain. Neraca pembayaran terbagi menjadi dua bagian yaitu neraca berjalan dan neraca modal. Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi yaitu ekspor dan impor barang tampak, ekspor dan impor jasa atau barang tidak tampak, pembayaran pindahan neto ke luar negeri. Neraca modal meliputi aliran modal jangka panjang dan aliran modal di keuangan swasta. Neraca pembayaran akan selalu seimbang dimana aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk dalam suatu negara. (Sadono Sukirno , 2004:390)

Neraca pembayaran disusun untuk memberitahukan kepada pemerintah dan siapa saja yang membutuhkan keterangan mengenai posisi keuangan internasional dari negara bersangkutan secara keseluruhan. Data ini sangat dibutuhkan bagi penyusunan kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan. Bagi perusahan swasta, data neraca perdagangan itu penting untuk menyusun perencanaan dan strategi bisnis. Pemerintah suatu negara juga meminta rincian informasi serta data neraca pembayaran dari negara lain. Informasi  dari data tersebut sangat dibutuhkan oleh kalangan perbankan, perusahaan-perusahaan multinasional secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan perdagangan dan keuangan. (Michael P Todaro , 2000:103)

Beberapa prinsip penting dalam neraca pembayaran yaitu pertama, sistem pencatatan yang dilakukan atas double entry system dimana setiap transaksi yang terjadi akan berpasangan dengan menggunakan tanda yang berlawanan. Kedua, transaksi barang dan jasa dicatat dalam neraca transaksi berjalan dan transaksi modal. Ketiga, penduduk negara lain seperti pekerja migran, diplomat serta tentara asing dianggap sebagai orang asing. Berbeda dengan perusahaan multinasional yang beroperasi dalam jangka waktu cukup panjang dianggap bukan orang asing. Keempat, penilaian transaksi berdasarkan harga pasar dan nilai tukar yang terjadi pada saat itu. (Maddamereng A. Panennungnii dan Novia Xu, 2017:52)

Menurut Fx Sugiono (2002:6), tujuan penyusunan neraca pembayaran ada beberapa hal yaitu pertama, mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian dalam  suatu negara. Kedua, mengetahui aliran sumber daya antar negara. Ketiga, mengetahui apa saja permasalahan utang luar negeri dalam suatu negara. Keempat, dipergunakan untuk sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa. Neraca pembayaran dapat menjadi timpang apabila ada kesenjangan antara perolehan dari ekspor dalam melakukan pembayaran impor. Apabila impor lebih besar maka devisa akan menurun dan nilai tukar mata uang lokal akan jatuh. Sedangkan apabila ekspor terlalu besar maka nilai mata uang asing akan menguat dan akan berdampak pada impor yang semakin naik sehingga menyebabkan jatuhnya industri yang berbasis bahan baku dalam negeri. (Rudriger Dorbusch dan Stanley Fischr, 1994:276)
          
Daftar Pustaka

Dornbusch, Rudriger dan Stanley  Fischr. 1994. Macroeconomics, Fifth Edition.  Singapore : McGraw-Hill, Inc.

Panennungi, M.A., dan Novia Xu. 2017. Perekonomian Indonesia dalam tujuh Neraca Makroekonomi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Persaja.Todaro, Michael P, , 2000.  Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga , Jakarta :  Erlangga.

Sugioyono, F.X. 2002. Neraca Pembayaran : Konsep, Metodologi dan Penerapan. Jakarta : PPSK Bank Indonesia.

Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo



Hukum Ekonomi

Hukum Ekonomi Menurut Rochmat Soemitro hukum ekonomi adalah sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh pemerintah atau pengu...